+MEMILIH CUCAK HIJAU
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung cucak hijau.
- Berkelamin jantan dengan postur tubuh yang panjang serasi, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang.
- Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki
paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi
mata.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang
leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang
berleher dan berbadan pendek.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat.
- Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
.
+CARA PERAWATAN
–
Tempat: Cucak hijau bisa dipelihara dengan sangkar
kotak dengan ukuran panjang-lebar 45-45 cm dengan tinggi 60 cm atau bisa
juga sangkar bulat dengan diameter 35 cm. Sementara tenggeran atau
pangkringan bisa dibuat dari kayu asam dengan diameter 1,5 cm.
:
Sama dengan burung lain pada umumnya, cucak hijau memerlukan menu pakan
yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan
yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat,
juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3
(Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat
esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya
adalah salah satu bentuk dari vitamin B) dan Ca-D
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan
tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung
dan lain-lain. Seperti vitami
l berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.
Yang termasuk
yang diperlukan burung cucak hijau adalah Calcium, Phosphor, Iron,
Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan
Kalium.
REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT
Makanan yang sesuai untuk burung cucak hijau
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%,
belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem
metabolisme setiap burung cucak hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap
kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari
sekali.
- Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah pepaya, pisang kepok
putih, apel, pir, tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak
pemberian buah pepaya, karena buah pepaya mengandung vitamin C yang
tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Di samping itu,
buah pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem
metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik,
orong-orong, kroto, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan
lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada
masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak
klausal dari pemberiannya EF tersebut.
Referensi vitamin dan lengkap untuk burung, silakan di lihat di
Perawatan dan setelan harian burung cucak hijau
Perawatan harian untuk burung cucak hijau relatif sama dengan burung
berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin
dan konsisten.
Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung cucak hijau:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung
dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan
masing-masing burung).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
- Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul
08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung
sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung Master.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
- Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Penting
- Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
- Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin
sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu
berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
- Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
- Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
- Berikan buah pisang yang yang telah diolesi madu setiap hari Sabtu.
Penanganan apabila burung cuvak hijau overbirahi
- Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
- Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
Penanganan apabila burung cuvcak hijau kondisinya drop
- Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
- Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja
- Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung cucak hijau lain dahulu
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
.
+PENANGANAN CUCAK HIJAU UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan
harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar
mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang
stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter
dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung cucak hijau:
- H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
- 1 Jam sebelum digantang lomba, berikan Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
- Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
Penting
- Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
- Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.
Perawatan dan setelah cucak hijau pasca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini pola Perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung cucak hijau:
- Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.
- Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
- Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
.
+PERAWATAN CUCAK HIJAU MABUNG
Untuk burung cucak hijau, sangat jarang terjadi mabung total dan biasanya hanya nyulam atau ganti secara bergantian. Namun jika terjadi burung mengalami masa nyulam dengan banyak yang berjatuhan, maka perlu dilakukan treatmen mabung. Apa itu?
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung.
yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini
menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah
mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar
seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein,
khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan
protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang
berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus
mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian
menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan
pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung
harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk
bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk
memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak
makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu
baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa
mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang
sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in
Bird” di situs
vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya
dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca
harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor
penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung
mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka
bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi
bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti
metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging
hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang
mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik.
Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung
berbagai vitamin dan serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang
sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang
tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
*
Penyakit – Penyakit yang disebabkan virus
circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit
paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu.
Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat
pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
*
Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas,
persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang
sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan
tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam,
melintir/ keriting dan sebagainya).
*
Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi sering
menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah
satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
*
Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang
disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu
baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung
meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa
pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak
pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat
burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat
Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami
masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan
khusus burung.
Cara Smart menggunakan
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya
BirdMolting atau juga untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
mengandung hampir semua vitamin dan yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
- Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid
(sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Pantothenate.
- l
utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate,
mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt
sulfate.
Dengan demikian, selama kita menggunakan
untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan
seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”.
Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung
bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi
untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti
metionin dan sistin.
Cucak hijau bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau -sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan Anda bisa menyertakan pula
Apa beda
dan
?
Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif
jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya
sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral
dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume
tertentu.
Seperti diketahui di
ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam tidak sebesar di dalam
BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung,
BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan cucak hijau masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 20 menit/hari atau
kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan
ekstem mabung.
- Jika Anda tidak menggunakan
atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena
sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan
bulu baru. Misalnya: setelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 3 ekor
sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu.
- Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian
multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu
sangat perlu.
- Jika Anda tidak menggunakan BirdVit, perlu perbanyak pemberian buah
pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan
proses metabolisme tubuh burung. Di samping itu buah pepaya banyak
mengandung vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh
burung.
Lakukan pemasteran
Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan
mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai
dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan
karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
.
+PENANGKARAN CUCAK HIJAU

Untuk memilih indukan jantan, pilih saja cucak ijo yang sehat, tidak cacat fisik dan
dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya, bisa
dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau
didekatkan dengan cucak ijo jantan. Pilihlah jantan dan betina
yang jinak,
dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal cucak ijo, pilih
sesuai keinginan Anda. Bisa asal Sumatera, Blora, Jember, Banyuwangi
atau dari manapun.
Setelah calon indukan dipilih kemudian kita melakukan proses
penjodohan. Proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang penjodohan,
yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu. Jika
tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa.
Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si jantan dan
betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah birahi
pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga
akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau
berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap cuek.
Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar tergantung
dari kondisi birahi masing-masing.
Ada baiknya dalam proses penjodohan ini kita memperhatikan apa yang
pernah disampaikan Om Arkum. Dia mengatakan bahwa dalam tahap
penjodohan, dia biasanya melihat dulu apakah burung secara umur sudah
siap atau belum, kemudian sudah birahi atau belum. Faktor birahi sangat
mempengaruhi proses penjodohan, cepat atau tidak dan berantem atau tidak
dan ini juga di pengaruhi umur burung. “Trik yang sering saya
pergunakan untuk menjodohkan burung adalah dengan kandang sekat. Jadi
suatu saat untuk melihat jodoh atau tidak, saya tinggal menarik pembatas
kandang sekat yang ada di tengah,” katanya.

Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut:
1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina
diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan
agar keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya
3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan.
Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya,
dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat
jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari
si jantan.
Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya
tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan
belum jodoh.
Proses penjodohan seperti itu pula yang dilakukan Mas Samino di Lintang Songo BF . Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.
Untuk mengetahui apakah mereka bisa akur atau tidak, sesekali mereka
dicampur terutama di saat dimandikan di karamba. Kalau mereka tidak
tengkar, maka bisa dicoba dijadikan satu. Kalau masih ada tanda-tanda
bertengkar, maka perlu dipisah lagi. Lakukan hal itu sampai burung
benar-benar mau dikumpulkan jadi satu tanpa saling serang.
Sekadar tips dari saya, jika burung Anda sulit atau lama berjodoh, maka Anda bisa menggunakan
adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat, terutama untuk burung-burung penangkaran. sudah teruji di kandang penangkaran punya Om Dwi, DT BF Jogja, dan penangkaran Black BF Cilacap.
Setelah penjodohan selesai, maka kedua burung langsung dimasukkan ke kandang penangkaran.
Manajemen pakan penangkaran cucak ijo
Untuk persoalan penyediaan sarang dan sarana-prasarana lain, Anda bisa melihatnya lagi di artikel.
Sementara untuk penangkaran dengan sangkar gantung, meski sudah
berhasil bertelur seperti yang dilakukan Om Angin Jakarta, tetapi belum
ada informasi apakah sudah bisa menetas (sudah terjadi perkawinan,
mengeram tenang dan menetas). Sedangkan untuk masalah pakan, burung
cucak ijo bisa saja diberikan dengan pola standar berupa voer, serangga,
cacing dan buah-buahan. Namun demikian pemberian pakan untuk burung
penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung untuk
peliharaan harian.

Hanya saja, perlu diingat, pemberian asupan yang tidak seimbang
justru akan memperlama proses produksi. Penggunaan voer untuk ayam
broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat
yang sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang
kegemukan, akan sulit bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer
yang biasa digunakan untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik,
namun kandungan mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena
banyak voer yang dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang
memadai. Dalam kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar
untuk memberikan multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung.
Multivitamin yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A,
D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial
seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah
salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Untuk referensi
ini, silakan baca tentang produk
Pada saat yang sama, burung di penangkaran membutuhkan mineral yang
komplit dan seimbang. Unsur Ca dan K misalnya, harus benar-benar
tercukupi sehingga proses pembuatan cangkang telur bisa berlangsung
dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pada burung akan
menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran, antara lain bulu lemah,
tidak mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan
abnormal); paralysa (lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung mati
setelah menetas; mengalami urat keting (tendo); terlepas sendinya,
tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan
lemah; tidak juga segera bertelur, telur kosong, produktivitas rendah,
dan daya tetas rendah, serta kematian embrio tinggi. Untuk menghindari
hal itu, ada baiknya Anda mengetahui masalah
Masa mengeram

Seperti halnya penangkaran burung pada umumnya, cucak ijo membutuhkan
lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan
predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari
serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka Anda harus memastikan
kandang yang relatif bebas parsit dan serangga pengganggu seperti semut
dan kecoak.
Parasit pengganggu burung di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak
ditangani secara serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dalam
mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan selalu turun dari sarang.
Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak bisa menetas
karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang stabil. Kadang-kadang,
gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku agresif dan bisa
mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan lain-lain.
Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi dengan tujuan
agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering menyebabkan
mereka berlaku agresif baik terhadap pasangan amupun terhadap telur yang
sedang dierami.
Setelah usia pengeraman 14 hari, maka telur burung cucak ijo akan
menetas. Untuk mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12
pengeraman, Anda perlu meningkatkan jumlah ekstra fooding dan
menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang akan diberikan indukan
kepada anakannya.
Manajemen anakan

Jika telur telah sukses menetas, maka anakan cucak ijo bisa Anda
petik antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung
terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan.
Sementara jika lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia.
Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum
bisa makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak cucak ijo.
Anak-anak cucak ijo bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting
ada landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat
sarang di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri
kapas agar lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah
khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak
apa saja, dengan diberi lampu penghangat.

Sedangkan
untuk pakan anakan cucak ijo yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda
bisa menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai
semut. Suapkan perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti
penjepit yang terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk
apapun yang penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan.
Kroto yang akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga
memudahkan burung anakan untuk menelannya.
Untuk burung-burung di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan
kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk memastikan kecukupan
vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu menambahkan BirdVit ke
dalamnya.
Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai
memberikan jangkrik kecil yang dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet
kepalanya. Atau kalau untuk pemberian di masa-masa awal, jangan
disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa
memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni masih lembut dan berwarna
putih.
Ketika anakan burung sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks
sarang, Anda bisa memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja
perlu diingat, dasar sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang
sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung
anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar
burung juga belajar meloncat antar tangkringan.
Sementara itu untuk manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa
menyetting pakan untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan.
Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari setelahnya, betina mulai
bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami perubahan
ketika burung mengalami masa mabung. Mabung pada cucak ijo pada umumnya
memang tidak sekaligus bulu ambrol dalam rentang hari yang pendek,
tetapi nyulam-nyulam.
Dengan model mabung seperti ini, maka tidak mengherankan masih ada
juga cucak ijo yang tetap betelur meski bulu mulai jatuh. Namun
demikian, ada juga yang berhenti berproduksi seketika. Hal ini
memerlukan kecermatan Anda untuk memberikan asupan yang bagus untuk
burung penangkaran, sehingga meskipun kondisi fisik terlihat tidak fit,
tetapi tetap saja mau berproduksi. Lain masalahnya kalau proses
nyulamnya memang tinggi, yakni bulu banyak sekali yang berjatuhan, maka
Anda harus bersabar untuk menunggu burung menyelesaikan masa mabung,
rekondisi dan siap lagi berproduksi.
.
+KENDALA UTAMA PENANGKARAN
Penjodohan
Dalam penjodohan burung untuk penangkaran, kesulitan utama adalah
menyamakan masa birahi burung. Sebab, apabila burung tidak sama masa
birahinya, maka penjodohan sulit dilakukan. Untuk itu, Anda perlu
memberikan asupan pakan yang bisa memunculkan birahi burung, baik untuk
jantan ataupun betina.
Dalam kaitan ini, disarankan Anda menggunakan multivitamin dan multi
mineral yang dilengkapi dengan suplemen lengkap dan seimbang disertai
bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan burung
indukan. Anda bisa misalnya menggunakan .
Fungsi utama /BMR
adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi
burung. BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar
sehingga mencapai produksi burung yang optimal.
Macet produksi
Banyak sekali kasus burung macet produksi. Meskipun indukan jantan
dan betina terlihat sehat, namun ternyata keduanya tidak juga melakukan
perkawinan. Atau kalau melakukan perkawinan tidak terjadi pembuahan.
Tanda tidak ada pembuahan adalah telur yang kosong sampai masa
pengeraman berakhir.
Sebenarnya, macet produksi dalam kasus di atas adalah karena
datangnya masa birahi burung pasca telur menetas tidak berbarengan.
Dengan demikian, dalam kasus ini juga disarankan menggunakan sehingga muncul birahi jantan dan betina pada saat yang bersamaan.
Fungsi utama
memang meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi
burung. Namun dia memiliki fungsi lain, yakni meningkatkan daya tahan
tubuh piyikan (burung-burung muda), menormalkan sistem kekebalan tubuh
piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.
Banyak burung piyikan mati disebabkan dia kekurangan asupan yang
seharusnya tersimpan secara normal ketika dia masih dalam bentuk telur.
Dengan pemberian risiko kematian anakan piyikan burung bisa ditekan.
.
PROBLEM
1. Kurang fighting spirit, tidak ngetrok atau njambul
2. Hanya melet-melet (julurkan lidah) kalau ditrek
3. Mabung nyulam terus-menerus
4. Nyekukruk tak bergairah
1. Kurang fighting spirit alias kurang semangat
tempur biasanya karena burung masih muda, burung kurang fit, kegemukan.
Atasi dengan pemberian asupan yang seimbang gizi, vitamin dan
mineralnya. Bisa gunakan
BirdVit untuk rawatan harian. Bisa gunakan selama 3 hari sebelum turun lomba. Jika kegemukan, perbanyak mandi.
Agar burung ngentrok dan njambul, pastikan burung birahi secara terukur. Selain diterapi harian dengan
BirdVit,
latihlah atau sering pertemukan dengan cucak hijau yang suka njambul
dan ngentrok. Karakter “njambul dan ngentrok” bisa ditularkan dengan
cara burung yang “dimaster” dikerodong, dan usahakan bisa melihat cucak
hijau lain yang suka ngentrok dan njambul bila sedang berbunyi.
2. Hanya melet-melet (julurkan lidah) kalau ditrek,
maka penyebabnya dan cara mengatasinya sama dengan poin pertama hanya
saja sering-sering ditrek dengan burung lain dan kurangi/ jangan dicas
dengan burung betina.
3. Mabung nyulam terus-menerus, penyebabnya kebanyakan lemak dan protein tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Lakukan terapi
Bird Mineral dan barengi dengan perawatan harian menggunakan
BirdVit. Kurangi dulu penjemuran dari porsi biasanya.